Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Februari, 2011

*Tangga Kesuksesan*

TANGGA KESUKESAN

Tangga kesuksesan itu ngga panjang kok. Ini urutannya: gagal –>introspeksi –>bangkit lagi !

***

Berikut ini kiat-kiat bangkit dari kegagalan demi meraih kesuksesan:

Pertama, Cintai dirimu.

Huee…. Cinta diri? Narsis dong. Yee… sebenarnya sih ngga gitu-gitu amat. Maksud mencintai diri dalam hal ini adalah kita menghargai keberadaan diri. Terimalah diri kita, baik kelebihan maupun kekurangan. Siapa lagi yang bisa menghargai kita selain diri kita sendiri? Nah, darisanalah harapan akan terbit. Optimisme akan melahrikan kekuatan tiada banding.

Kedua, Aktualisasi kegagalan.

Gagal bukanlah aib. Orang yang gagal dalam banyak usaha untuk sukses adalah lebih baik ketimbang orang yang ngga pernah gagal karena takut mencoba. So, jangan minder karena pernah gagal. Pilihan ada di tangan kita: berjuang dan menang atau menyerah dan kalah.

Ketiga, Gagal untuk belajar.

Ya, Seperti yang udah disebutkan dalam point sebelumnya, bahwa kegagalan bukan aib. Kegagalan justru jadi ajang pembelajaran. Kita baru tahu manisnya perjuangan ketika ada ‘action’, bukan cuma konsep. Dari ‘action’ tadilah kita mendapat pelajaran mental, psikis dan spiritual. Dari aksi nyata, kita akan bercermin dan langkah berikutnya akan lebih mawas dan tampil memukau.

****

“….Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (TQS. An-Najm: 39)

******

<Alga Biru>

Read Full Post »

Ukhti, Don’t Give Up!

Jika hati sudah meleleh

Pikiran buntu tak temukan jalan

Maka tubuh pun seolah remuk tak berbentuk

******

Pernah ngga ngerasain pikiran mumet banget? Berasa di pundak ini memikul berkilo-kilo beban penderitaan. Penyebabnya macem-macem. Nilai jeblok, kehilangan sahabat sampai kisah diputusin kekasih hati. Di akhir tahun ajaran atau semester, korban ‘frustasi’ banyak menimpa kita-kita loh. Pas nilai ujian diumumkan dan ternyata tak sesuai harapan, ya ampyuuunnn…. Cilaka dua belas! Dunia serasa mau runtuh. Ada yang nangis-nangis, teriak-teriak sampai kejang-kejang. Kegagalan itu menyakitkan, kawan!

Hemmm…. Iyah, kegagalan memang menyakitkan. Sesak dan nusuk banget. Segala bentuk yang tidak kita suka, yang bikin puyeng dan berasa malu-maluin sering kita hindari. Salah satunya kegagalan. Ngomong-ngomong soal kegagalan, Alga jadi inget sama satu tokoh dunia, Abraham Lincoln. Selama bertahun-tahun dia harus berjuang untuk mengikuti puluhan kampanye pemilihan dan bangkit dari kegagalan. Tahun 1831, Lincoln mendera kebangkrutan bisnis. Setahun berikutnya, ia coba ikut pemilu. Ehh… gagal. Belum kapok juga, tahun 1834, Lincoln kembali mengadu nasib dalam pemilu. Tahu hasilnya? Gagal maneng, sodara-sodara! Huahaha…. Kegagalan demi kegagalan terus menuai dirinya di tahun-tahun berikutnya. Bukan hanya kalah pemilu, bahkan pada 1836 dia mengalami penyakit nervous breakdown akibat rasa sedih mendalam pasca kematian kekasih tercinta. Apakah Lincoln menyerah? Weits, pantang menyerah. Barulah pada tahun 1860 ia akhirnya berhasil menduduki jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat. Rasulullah SAW, sebagai teladan yang agung juga sosok yang sabar dalam segala dera. Dalam dakwahnya, berkali-kali rasul ditolak oleh para pemuka kabilah. Semua mencemooh dan termakan dengan hasutan para penghasut. Bahkan ketika rasul datang ke bani thaif untuk meminta nusroh (pertolongan), pemuka bani thaif malah menyuruh orang-orang bodoh dan anak-anak untuk melempari rasul layaknya orang gila yang masuk ke kampung orang. Masyaallah, tega bener tuh orang-orang. Meski sudah diperlakukan dengan sadis, ngga pernah rasul berputus asa. Orang-orang jahil tersebut malah didoakan supaya cepat sadar dan rasul bangkit dengan strategi berikutnya, walau hati rasul sempat sedih mendapat penolakan yang sedemikian rupa. Begitulah orang-orang besar. Mereka hidup dengan jiwa yang besar, tidak keok ditimpa ‘kegagalan’.

Sebenarnya kegagalan itu tidak perlu ditakuti. Angkatlah ia menjadi teman, sebab tidak ada orang yang bisa mengelak sepenuhnya dari kegagalan. Lalu, seperti apakah mengangkat kegagalan sebagai teman? (Baca teroossss ya…)

****

FAILURE QUOTIENT FOR UKHTI FILLAH

Failure Quotient ? Apaan tuh? Failure Quotient alias kecerdasan kegagalan adalah kemampuan seseorang dalam mengelola rasa takut, ketidaknyamanan, depresi akibat kegagalan yang menimpanya sehingga berubah menjadi energi positif yang membangkitkan. Kegagalan yang biasanya menjadi momok bagi banyak orang, secara ‘simsalabim’ bisa diubah menjadi semangat dengan menghadirkan failure questient dalam diri kita. Tangis berubah menjadi senyum. Energi negatif diubah menjadi energi positif (Duehh… berasa lagi belajar fisika nih, hehe). Woi, walaupun kita ini cewe-cewe yang identik dengan sisi melankolis…. tapi bukan berarti boleh cengeng. Apalagi berujung pada putus asa. Wehh… alamat sesat, sist!

Mereka menjawab,’Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa’. Ibrahim berkata,’Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmad Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat’ (TQS. Al-Hijr: 55-56)

Hii… syerem euy. Kalo udah kena virus ‘putus asa’, dunia berasa gelap. Harapan-harapan bisa pupus. Wuss.. Lihat aja kasus bunuh diri yang menimpa kalangan remaja. Biasanya karena hilangnya harapan dan berharap pada mimpi kosong. Syaithan menggembosi kita untuk kalut dan ragu menghadapi hari esok. Maka mulailah kita berburuk sangka pada segala sesuatu. Nah, yang paling parah, kita berburuk sangka pada Allah ta’ala. Rasul SAW pernah bersabda sebelum wafatnya:

tidak boleh mati salah seorang diantara kalian kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah(HR. Muslim)

Dalam hadist qudsi juga disebutkan: ”Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku, apabila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya. Dan bila berprasangka buruk kepada-Ku, maka keburukan baginya(HR. Ahmad)

Ukhti yang Alga sayangi, Masa sih kita buruk sangka pada Allah yang sudah demikian baik ? Semua udah DIA beri. Kehidupan, usia, rizqi dan buanyaaakk lagi. Nafas gratis, paru-paru gratis, ginjal gratis, coba kalo bayar?? Hehehe. Ayooo…. Jangan menyerah! Kita pasti bisa! Allah bersama kita, yup! < Alga Biru>

Read Full Post »

Ahlan wa Sahlan! (Bodoh itu Anugerah)

Yeah

Kebodohan telah mengantarkan saya ke Ma’had Abu Ubaidah. Maksudnya, kebodohan saya berbahasa asing, apalagi bahasa Arab, akhirnya memberikan alasan kuat untuk mendaftarkan diri di institusi tersebut. Saya memang payah dalam segala macam bahasa asing. Bahasa Inggris, Arab termasuk juga bahasa sunda. Suatu kali kawan saya yang asli sunda mengirim saya SMS berbahasa sunda. “Diihhh… tega amat !”. Eii… jangan salah, jelek-jelek gini saya menguasai tiga bahasa loh: bahasa indon, bahasa ibu dan bahasa tubuh. Hehe.

Maka pada hari yang hujan rintik, ahlan wa sahlan fi ma’had. Hari ini ada test, semacam test penempatan kelas. Saya duduk di kursi paling belakang, tenang. Saya ngga begitu semangat-semangat amat dengan test ini, sebab ‘buat apa?’, saya pikir. Ujung-ujungnya kayanya saya masuk tamhidi (kelas dasar), karena saya tau diri dengan kebodohan saya yang amat sangat ini.

Kebodohan saya bermula dari suatu majelis. Waktu itu guru spiritual saya berkunjung ke kampus. Sudah lama kami tidak ketemu. Dia adalah seorang perempuan lajang yang tidak punya latar belakang agama, sama seperti saya. Dia mulai ceritanya tentang rutinitas yang sekarang banyak ia habiskan di Mahad Abu Ubaidah. Dari gaya ngomong, guru saya ini banyak perkembangan kosa kata arabiyah. Lalu dia membacakan kalamullah lengkap dengan keindahan al-Qur’an ditinjau dari bahasa Arab. Begini dan begitu, saya terpesona. 80% isi pembicaraannya tentang bahasa Arab tidak saya mengerti. Akhirnya saya sadar akan satu hal : saya sungguh payah dalam masalah ini. Kenapa saya begini bodohnya? Kenapa tidak dari dulu saya pelajari bahasa Al-Qur’an itu. Dan kenapa saya tidak semudah orang-orang dalam memahami bahasa. Saya kecut, sedih hati, gundah, mengalirlah air mata saya. “Ya Allah, berikan saya kesempatan dan kemantapan niat untuk menyelami ayat cinta-Mu. Menyelami segala kekurangan dan kebodohan saya, menghirupnya sebagai kedigdayaan penghamban pada-Mu”.

Berapa banyak orang bodoh yang tidak mengetahui kebodohannya. Berapa banyak orang yang tidak bodoh yang acuh terhadap kebodohannya yang lain (sebab tidak ada yang Maha Pintar selain Allah saja). Lalu lebih banyak lagi orang yang tidak bodoh dan sombong atas dirinya.

Saya beruntung, kebodohan ini mampir. Saya bersyukur, hari-hari ini saya bercerita dan menertawakan kebodohan saya sendiri. Moga-moga kelak anak-anak saya bangga, bahwa ibunya adalah orang bodoh yang elegan di muka bumi ini. Yang tidak menyerah akibat kebodohan….. J

Hap ! Hamasah!

 

Footnote: Yihaaaaa…. Di Abu Ubaidah, saya ketemu ustadzah ‘anu’ setelah lama berpisah. Ya, ustadzah tempat saya privat bahasa Arab beberapa tahun lalu. Wuahh…. Ustadzah, saya rindu !!!

 

<Oleh: Alga Biru>

Read Full Post »

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ