Feeds:
Pos
Komentar

Archive for November, 2016

Yang Tersisa Dari Puing Reruntuhan

Judul buku : Srinti

Penulis  : Sofie Dewayani

Ilustrator : Cecillia Hidayat

Penerbit : Yayasan Litara

Tahun  : 2014
Yang Tersisa Dari Puing Reruntuhan
Set up dalam buku bergambar untuk anak-anak ini bermula dari rasa. Sebuah cinta tak pernah padam karena perpisahan. Cinta adalah perasaan yang tak lekang oleh waktu, dan terus tumbuh jika disemai dengan keikhlasan. Buku ini menceritakan tentang seorang anak yang menemukan boneka bernama Sri yang diketahuinya milik adiknya, dari sela reruntuhan. Dengan penuh kasih ia merawat boneka itu seperti adiknya merawat Sri, boneka kesayangannya.

Sampai suatu hari seorang anak lain melihat boneka itu dan dengan keyakinan penuh ia percaya jika boneka itu bernama Santi, boneka milik almarhum kakak yang dicintainya, Mbak Yuyun.

Terbayang perebutan yang dilalukan kedua anak itu. Keduanya merasa memiliki ikatan kuat dengan sebuah boneka yang sama. Yang satu meyakini boneka Sri milik almarhum adiknya, yang satu bersikeras boneka itu bernama Santi, milik almarhum kakak perempuannya.

Sebuah boneka yang tadinya terkubur dalam reruntuhan bersama ribuan kenangan pemiliknya, kini diperebutkan dua orang gadis kecil. Mereka tak berebut boneka an sich, melainkan hakikat kepemilikan yang melekat pada boneka itu. Bahwa keduanya merasa, boneka itu entah Sri atau Santi, memiliki benang yang mengikat hati dan kenangan mereka akan pemilik yang mereka cintai sepenuh hati. 

Boneka itu terkoyak, dan membuat tangis dalam hati mereka berdua pecah seketika.

Masing-masing berlari mengadukan luka mereka pada keluarga yang tersisa.

Yang satu diberi nasihat, “Mbok ya sudah…adik sudah punya boneka baru di surga.”

Yang seorang lagi menerima kata-kata, ” Ssst…Mbak Yuyun sudah tenang di kuburnya. Dia nggak perlu boneka.”

Bagian ini masuk dalam falling action. Konflik mulai mereda. Lara hati mulai lilih mesti belum puas memaafkan. 

Kedua anak itu mulai berkompromi. Bagaimanapun boneka itu hanya satu. Masing-masing merasa anggota keluarga merekalah yang memiliki boneka itu.  

Belajar mengikhlaskan, mereka mulai melepas ke’aku’an mereka pada boneka itu. Mulai berbagi. Bukan hanya berbagi boneka semata-mata, melainkan juga belajar melepaskan dan mengikhlaskan kesedihan atas kehilangan orang terkasih.

Buku ini tidak bisa dibilang ringan karena maknanya yang mendalam tentang pelajaran melepaskan luka dan bukan malah menekannya. Tetapi juga tidak bisa dibilang berat karena penulis dan ilutrator mampu membuat narasi yang minim kata tetapi menyentuh hati kita sedalam-dalamnya.

Buku bergambar untuk pembaca pemula yang dilatar belakangi peristiwa gempa bumi Mei 2006 ini sangat disarankan untuk dimiliki.

Anak-anak yang tak mengalami peristiwa itu juga belajar bahwa di Yogyakarta saat itu telah terjadi gempa bumi kuat yang menewaskan banyak orang. Saat itu barang-barang milik orang-orang terkasih ikut terkubur di bawah reruntuhan, menyisakan kenangan dan kisah.

Read Full Post »

Refleksi Islam Rahmatan Lil’alamiin


Judul Buku : 💦Islam Rahmatan Lil Alamin💦✒

Penulis    : Hafidz Abdurrahman, Felix Y. Siauw✒

Visual      : Emeralda Noor Achni

Penerbit  : ALFATIH PRESS✒

Tebal Buku   : 104 Lembar✒

Peresensi : Imas S. Masitoh😊✒
“Teruntuk sesiapa yang berjanji menjadi penjaga islam yang terpercaya, yang merindukan kebangkitan islam”
Sesuai dengan kata-kata yang muncul pertama kali ketika membuka buku ini dilembar ke tiga, maka pembahasannya mengenai pemikiran islam yang hendak diemban untuk kebangkitan sejati manusia. Pemikiran inilah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, yang karenanya orang-orang kafir senantiasa membencinya.
Sebenarnya seperti apa pemikiran-pemikiran islam ini? Tentu kita tahu bahwa tak ada celah sedikitpun bagi kaum Quraisy pada saat itu menemukan kesalahan dari Rasulullah, bahkan Rasulullah memiliki nasab yang paling tinggi dan akhlak yg paling mulia, sehingga diberi gelar al amin. Maka gambaran sebelum islam turun adalah seperti itu, dan setelah islam ini turun maka didapati orang-orang yang asalnya menyukai Rasulullah menjadi membencinya, bahkan menghinakannya karena sebenarnya yang mereka benci bukanlah Rasulullahnya melainkan islam yang beliau bawa.
Maka buku ini benar-benar sangat membuat penasaran diawal dengan pendahuluannya, ditambah dengan gambar visual yg menarik dan memudahkan pembaca untuk memahami isi buku. Kata-kata dalam buku ini sangat bermakna dan memberikan kerangka yang jelas tentang islam terhadap manusia dan agama, islam dan konsepnya, sumber dalil dalam islam,  dan metode islam.
Saya fikir isi buku ini hanyalah kerangka alur yg menjelaskan secara singkat dan umumnya, sehingga perlu ada pengkajian lebih mendalam, karena itu wajarlah bila di akhir buku ada penawaran untuk bergabung ke komunitas #YukNgaji untuk mendalami pemikiran, ilmu dan staqofah islam yang mulia dan memberikan kebahagiaan.

Read Full Post »

Bersama Buku Meraih Surga

Judul Buku: Gila Baca ala Ulama

Judul Asli: Al-Musyawwiq Ila Al-Qira’ah wa Thalab Al-‘Ilm

Penulis: Ali bin Muhammad Al-‘Imran

Penerjemah: Arif Fauzi

Penerbit: Kuttab Publishing

ISBN: 978-602-8171-12-0

Tebal: 178 halaman

Tahun Terbit: Januari 2016

Peresensi: Evyta Ar
Ilmu itu bukanlah yang mengisi lemari buku

Ilmu adalah apa yang terkandung dalam hati

(halaman 132)
Mengenal tokoh-tokoh intelektual, sastrawan dan ilmuwan asal lokal maupun Barat yang memiliki kecintaan terhadap buku mungkin sudah cukup biasa bagi kita. Ada banyak informasi tentang mereka yang bertebaran di berbagai sumber dan membuat kita takjub. Kita menjadi sangat bersemangat ketika mengetahui tokoh yang satu memiliki ribuan buku di ruang bacanya atau tokoh yang lain tetap membaca dan menulis meskipun berada di dalam penjara.
Di buku Gila Baca Ala Ulama ini, kita akan lebih takjub lagi mengetahui betapa para ulama Islam begitu tinggi gairah dan kecintaannya terhadap buku dan ilmu. Tak hanya berhasil membaca ratusan ribu jilid buku, melainkan juga menulis dan menyalin ulang ratusan jilid buku dan mengajarkannya. Sebut saja Ibnul Jauzi yang telah membaca 200.000 jilid buku, Ibnu Taimiyyah yang tetap membaca meskipun dalam keadaan sakit berat, atau bahkan Hasan Al-Lu’luai, yang selama 40 tahun usia hidupnya, ia selalu tidur dengan buku tergeletak di atas dadanya. Terkadang tak hanya sekali dua kali para ulama tersebut membaca satu buku, melainkan berulang-ulang.
Belum selesai ketakjuban kita atas kegemaran membaca beberapa tokoh ulama masa lalu, Ali bin Muhammad Al-‘Imran penulis buku ini juga masih memberikan kita kejutan dengan kisah-kisah kelezatan para ulama dalam memburu dan membeli buku. Ada Imam Muhammad bin Ya’qub Fairuz Abadi yang membeli berbagai buku berharga seharga 50.000 mitsqal emas atau senilai dengan 21 milyar rupiah, atau Abul Alla’ Al-Hamadzani yang rela menjual rumah—harta satu-satunya—demi membeli buku-buku yang ia sukai. Masya Allah.
Selain itu, buku Gila Baca Ala Ulama ini juga mampu menghibur kita dengan kisah mimpi para ulama yang masuk surga bersama buku saking cintanya beliau terhadap buku. Jika kita tergelitik karena merasa mengantuk setiap kali menyentuh dan mulai membaca buku, maka penulis menyuguhkan kisah sebaliknya, ada ulama yang justru mengusir kantuk dengan membaca buku. Hmm … Bertolak belakang sekali ya dengan kita 😀 Ada puluhan ulama yang kegilaannya terhadap buku dikisahkan di buku ini.
Buku ini berhasil membuat saya merasa kerdil dan menciut. Betapa kita hari ini sering merasa takjub dengan banyaknya koleksi buku kita yang berrak-rak berjejer. Tetapi, seberapa banyak ilmu yang sudah kita petik dari buku-buku itu? Berapa banyak buku yang kita baca dalam sebulan, setahun, sebanyak usia kita? Jika dibandingkan dengan para ulama yang membaca ribuan jilid buku dalam waktu singkat, barangkali kita ibarat semut dan gajah perbandingannya. Apalagi buku-buku yang mereka baca notabene adalah kitab-kitab tebal, manuskrip dengan topik berat, yang bisa jadi tidak sebanding dengan buku bacaan kita saat ini.
    “Sungguh, cara melestarikan khazanah ini tidak dengan sekadar menyusunnya di dalam lemari indah, menertibkan, menghiasi, menerbitkan dan mengeditnya. Tidak cukup seperti itu. Akan tetapi, cara paling baik dan paling tepat untuk melestarikannya adalah dengan membangkitkan gerakan ilmiah serta menumbuhkan dan meninggikan cita-cita. Marilah kita tambah setiap hari barisan para pembaca dengan wajah-wajah baru. Mereka harus tekun membaca khazanah itu dan mengambil manfaat darinya. Hanya dengan cara ini, semua sarana penunjang (penyimpanan, penyusunan dan penerbitan) berkembang dan menjadi sempurna.” (halaman 18)
Ali bin Muhammad Al-‘Imran memberikan perspektif baru terhadap ‘kegilaan’ pada buku lewat karyanya. Beliau saat ini juga sedang memimpin proyek men-tahqiq karya ulama salaf seperti Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim, dan lain-lain.

Read Full Post »

Sang Transgender Yang Menemukan Jatidiri


Judul : Samuel, Samantha and Me

Penulis : Sofie Beatrix & Didi Cahya

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2013

Jumlah Halaman: 200 halaman

📚📚📚📚

Dari judul resensian saya kali ini, mungkin udah cukup mewakili buku ini. Cover bukunya juga saya suka. Ada kesan kelam, metamorfosa wajah di kiri kanan, berdampingan. Misteri hidayah dan kisah itu terangkum dalam judulnya. 

Ya. Buku ini mengisahkan sosok Samuel yang menjadi Samantha di satu waktu, dan bagaimana ia harus hidup menjadi dirinya sendiri.
Bagi saya yang menarik, ialah bagaimana prosesnya, kenapa dan sekelam apa semua itu hingga mengubah jati diri seseorang.
Tentu kita harus pakem dulu dari sisi istilah, mengingat dalam dimensi variasi gender di masa sekarang ini banyak sekali istilah-istilah yang beredar.
Transgender itu artinya seseorang yang mengubah status sosial dari perempuan ke laki-laki (atau sebaliknya). Jadi memang, status sosial ini yang berubah yang kemudian konsekuensinya berupa tampilan fisik dan kaedah gender lainnya dalam pergaulan.
Itulah setidaknya yang melatarbelakangi saya memiliki dan membaca buku ini. Disamping buku sejenis lainnya yang saya konsumsi. Ada kenikmatan tertentu belakangan ini, ketika saya memetakan bacaan-bacaan saya sesuai tema. Jadi kalau lagi ingin menelusuri LGBT, berbulan-bulan biasanya bacaan saya seputar tema itu. Efek yang saya rasakan, saya akhirnya bisa lebih integral memandang sesuatu. Ada “rasa” yang tertanam sedemikian rupa dibandingkan kita bacanya selewat-selewat sesuai mood. 

Adalah Samuel David Alexander Brodie. Kelahiran Medan, 14 April 1987 silam yang merupakan anak dari Emmy Liana berdarah Ambon dengan misionaris bernama Robin Barclay Brodie yang keturunan Skotlandia.
Awalnya hidup Sam dan kedua orang tuanya amat bahagia selama di Indonesia. Sebagai seorang misionaris, hidup berpindah-pindah harus dijalani suka maupun duka sesuai tuntutan yayasan yang menaunginya.
Sampai akhirnya Papa Sam dipindah kembali ke Skotlandia. Ternyata kepindahan ini menjadi gerbang neraka bagi Sam Brodie kecil kala itu. 
Sam yang berkulit sedikit gelap dan berambut ikal, sering dibully oleh teman-teman sekolahnya. Termasuk ibunya yang tentu sangat khas berwajah Asia(Ambon). Mereka bahkan berani berkata : “Hai Sam. Mamamu cokelat, seperti kotoran” (Pas di bagian ini, bukunya saya banting. Aduh! Ikutan emosi).

📚📚📚

Sam kecil yang biasanya diantar jeput sang Mama, menolak diperlakukan seperti biasa dan akhirnya pulang pergi sendirian ke sekolah. Di perjalanan pulang inilah, dia bertemu dengan “sang paman” yang berlaku aniaya (baca :sodomi) kepada Sam yang malang.
Sam yang malang dengan keluarga yang memprihatinkan. Dulu di Indonesia mereka keluarga kaya dan ternama. Sedang ketika kembali ke Skotlandia, mereka miskin dan tak berguna. 
Sam dimasukkan ke panti rehabilitasi anak-anak nakal. Alih-alih mendapatkan perhatian dari sang ortu, Sam akhirnya diserahkan sebagai anak negara (bukti bahwa orangtua tidak mengakui Sam sebagai anak mereka).
Seperti apakah nasib Sam di panti? Apa yang membuatnya berganti status menjadi perempuan yang dikenal sebagai Samantha. Yang menggegerkan lewat acara Big Brother. Dan apa yang membuat Samantha memilih kembali menjadi dirinya, Samuel yang apa adanya. Memilih Islam sebagai agamanya. Hidayah yang diperantarai oleh Indri, wanita yang kini menjadi istrinya. 
Bisa dibilang,  sisi kemanusiaan dan misteri di buku ini lumayan banyaknya. Namun sayangnya belum di eksplorasi lebih detail. Sebagai pembaca, jadi gregetan campur kecewa juga. Akhirnya dimaklumi, mengingat tenggat waktu penulisannya yang singkat. Hal ini tertuang di bab pengantar buku ini. Sayang juga ya. Padahal sosok Sam sendiri unik dan masih terus berkarir hingga kini. *[Alga Biru]*

Read Full Post »

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ