Feeds:
Pos
Komentar

Archive for September, 2012

Tipd dan Trik Memunculkan Ide

Terkadang apa yang sering kali dikeluhkan oleh kawan-kawan yang ingin tekun menulis adalah keterbatasan dan kebuntuan ide. Kesulitan menulis disebabkan oleh ketiadaan ide. Jika ide sudah tersedia, kemudian sudah digarap, problem selanjutnya adalah bagaimana caranya agar ide tidak buntu.

Saya ingat dengan apa yang pernah disebutkan oleh Pak Tun Kelana Jaya (DPP Hizbut Tahrir Indonesia) ketika saya mengikuti salah satu presentasi beliau, bahwa jika kita ingin memperbaiki kosakata kita, maka kita mesti banyak-banyak membaca novel. Sebab beliau mengatakan bahwa novelis adalah kalangan yang mampu menggambarkan sesuatu dengan amat nyata.

“Ruangan ini saja bisa jadi satu cerita dan bahkan satu buku di tangan seorang novelis,” kata beliau (saya yang novelis jadi merasa gimanaaaa gitu!).

Pengalaman ini kemudian mengatakan pada saya bahwa ide menulis bisa didapat dari manapun. Saya pernah ditanya tentang bagaimana caranya kita bisa mendapatkan ide tulisan. Saya menjawab, selama masih ada kehidupan pasti akan selalu ada kisah yang bisa kita tuliskan. Kalau dunia sudah kiamat dan semua orang sudah pada mati, barulah semua kisah sudah habis. Berikut beberapa cara saya untuk mempertahankan agar ide-ide tulisan tetap mengalir (mungkin poin-poin yang saya ketengahkan ini sangatlah standar).

Pertama, membaca. Membaca memang adalah cara yang sangat efektif untuk mendapatkan ide tulisan. Jika kita menghadapi kebuntuan dalam menggarap sebuah tulisan, maka bacalah berbagai tulisan lain yang berhubungan tulisan yang sedang kita garap tersebut.

Kedua, jalan-jalan. Pergi tamasya, atau bersilaturahim ke rumah kerabat adalah juga cara yang cukup efektif untuk memunculkan ide. Kita bisa bercanda dan mengobrol dengan orang-orang di sekitar kita, dan hal itu bisa kita jadikan sebagai bahan inspirasi tulisan.

Ketiga, nonton film. Cara ini juga cukup efektif untuk memunculkan ide-ide tulisan. Film adalah sebuah media audio-visual yang memiliki jalan cerita, dan dengan menonton film tentunya akan merangsang timbulnya ide di dalam benak kita.

Ketiga, berhenti sejenak. Berhentilah sejenak jika terjadi kebuntuan ide, kemudian lakukan hal yang berbeda. Berhenti sejenak ini akan mengistirahatkan pikiran kita. Setelah berhenti sejenak ini pikiran kita akan lebih segar dan berbagai ide-ide yang beterbangan di luar sana akan jadi lebih mudah kita tangkap.

Suatu kali saya membaca review sebuah film yang cukup menarik. Film ini film lama, judulnya Finding Forrester. Saya sendiri belum nonton filmnya. Namun satu hal yang membuat saya tertarik adalah ternyata film ini berkisah tentang kehidupan seorang penulis yang bernama William Forrester. Dikisahkan bahwa Forrester punya seorang murid. Saat pertama kali mengajari muridnya itu menulis sambil menghadapi sebuah mesin tik tua, ia berkata, “tuliskan apa saja, jangan berpikir.” [sayf]

Read Full Post »

Membangkang Khalifah Karena Rokok

Bahaya Rokok

Saya merasa beruntung sekali bahwa saya tidak memiliki kebiasaan merokok. Malah saya sering kali merasa muak kalau ada orang yang merokok di dekat saya. Asapnya itu lho yang bikin sebal, apalagi perokok pasif katanya punya risiko lebih berbahaya daripada perokok aktif itu sendiri. Karena saya tidak merokok itu pulalah saya bisa dengan bebas menuliskan naskah ini.

Pada masa pemerintahan Sultan Ahmet I (wafat 1617 M), Khilafah Ustmaniyah memberikan hak-hak istimewa kepada Belanda, sehingga membuat Belanda bisa masuk dan berdagang dengan bebas di berbagai wilayah Khilafah Ustmaniyah. Karena hak-hak istimewa inilah kemudian Belanda selain berdagang juga menebarkan rokok kepada rakyat negara Khilafah. Rokok yang sedang merebak ini pun sampai juga ke kalangan militer terutama pasukan Janisari dan birokrat Khilafah Utsmani. Hingga pasukan elit ini dan para birokrat Khilafah menjadi demikian kecanduannya kepada rokok.

Kita sama-sama mengetahui betapa bahayanya rokok bagi kesehatan masyarakat. Para ulama

Sultan Ahmet I

kemudian berfatwa bahwa merokok itu haram karena rokok membahayakan kesehatan. Karena fatwa ini kemudian timbul gejolak penentangan di tengah-tengah militer yang didukung oleh birokrat.

Modus yang digunakan Belanda ini juga mereka gunakan lagi di Aceh. Ketika mereka membuka kontak dagang dengan Aceh dan melakukan penyerangan terhadap Aceh, mereka menebarkan candu ke tengah-tengah masyarakat. Begitulah orang-orang kafir, selalu menggunakan berbagai cara untuk melemahkan kaum muslim. Kita harus mewaspadai setiap hal yang disodorkan kaum kafir terhadap kita, karena bisa jadi ada ‘sesuatu’ di belakangnya. [sayf]

Read Full Post »

Mendaki Tebing Karya

Seorang penulis baru bisa disebut sebagai penulis secara utuh, jika dia sudah memiliki karya. Semakin banyak dan semakin berkualitas karyanya, maka ia akan semakin diakui. Karya yang dimaksud di sini –bagi seorang penulis- adalah dalam bentuk tulisan, baik itu berupa buku, artikel, cerpen, puisi, dan berbagai bentuk tulisan lainnya. Karya pun bukanlah tulisan yang hanya dijadikan konsumsi pribadi, tapi juga harus dipublikasikan sehingga bisa dibaca semua orang. Dengan demikian, jika ada seseorang yang telah sedemikian banyaknya membuat tulisan, namun tulisannya itu hanya mengendap di dalam harddisk laptop atau di dalam buku catatannya saja, maka –tanpa mengurangi rasa hormat- dia belumlah bisa disebut sebagai penulis (mungkin baru setengah penulis). Seorang penulis mestilah membuat karya yang bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga harus bisa dibaca orang lain, dengan kata lain, karyanya itu mesti dipublikasikan.

Membuat karya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Seorang penulis seolah-oleh harus mendaki sebuah tebing yang tinggi sampai ke puncak tatkala membuat sebuah karya. Maksudnya begini, ketika membuat sebuah karya, seorang penulis pastilah mengawalinya dengan memunculkan sebuah ide. Kemudian ide itu ia kembangkan menjadi kerangka-kerangka, barulah ia menggarapnya menjadi naskah yang utuh, sampai selesai. Di tengah-tengah penggarapan karya itu pastilah akan ditemui berbagai kesulitan, persis seperti mendaki sebuah tebing. Dan ketika ia telah berhasil menyelesaikan karya itu, maka telah tibalah ia di puncak tebing dengan perasaan lega.

Menggarap sebuah karya membutuhkan kesabaran, konsentrasi, dan konsistensi yang tinggi, tidak boleh angin-anginan. Kalau angin-anginan, yang terjadi adalah naskah itu lambat selesainya, atau malah tidak akan pernah selesai sama sekali. Yang sering kali terjadi adalah, seorang penulis punya banyak ide brilian di kepalanya, kemudian ia mulai menggarap idenya itu dengan penuh semangat, tapi di tengah-tengah semuanya berantakan karena ada banyak hal yang mengalihkannya dari karyanya. Seorang penulis hebat bukanlah dia yang hanya punya ide brillian, tapi juga harus bisa memulai penggarapan idenya itu kemudian menyelesaikannya.

Ide-ide Islam dan perjuangan penegakan syariah Islam serta Khilafah Islamiyah sangat membutuhkan penulis-penulis tangguh yang pandai meliukkan pena dan mengguratkan makna. Jangan sampai tulisan-tulisan dan kisah-kisah tentang perjuangan Islam tenggelam oleh air bah karya-karya sekular-liberal yang menyesatkan. Keep on writing. [sayf]

Read Full Post »

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ