Feeds:
Pos
Komentar

Posts Tagged ‘ukhwah islamyah’


isan
“Injak kepalaku ini hai Bilal. Demi Allah, kumohon injaklah”. Abu Dzar Al-Ghiffari menyiapkan kepalanya di tanah berdebu. Ia masih memohon disitu, sementara Bilal bersiteguh hati, tak mengikuti permintaan itu.

“Kumohon Bilal Saudaraku. Injaklah kepalaku”, masih juga ia meminta.
Kemarin itu rupanya. Abu Dzar berkesal hati mengira Bilal tak mengerjakan amanahnya, dan mengiranya membenar-benarkan diri.

Berkatalah ia “Hai anak budak hitam”, ia menghardik.

Ditegur ia oleh Baginda Rasulullah, “Engkau!”, sabdanya,”Sungguh dalam dirimu terdapat jahiliyah”

Sergap, Abu Dzar tak berdaya. Alangkah ringan andai semua bisa ditebusnya di dunia.

Muadzin kesayangan Rasul itu campur hati, antara murka dan nelangsa. Berkatalah ia: “Dan biarlah urusan ini tersimpan di sisi Allah, menjadi kebaikan bagiku kelak”

Adab persahabatan, jalin jelindan dalam dinamika kehidupan. Tak kemudian sepi dari masalah. Cukuplah bagaimana ia menjadi rahmah berkah bagi sekalian alam.

**
Mengukir kembali dari yang ditangkap, “Iman yang Tak Sendiri” oleh @salimafillah

Visual, jepretan @ikhsansiddiq

Read Full Post »

INDAHSuatu kali sosok Kak Ais kelihatan di mushola kampus. Yah, wajar kali ya. Namanya juga anak kampus, pastinya berkeliaran di kampus. Namun Kak Ais tidak berlama-lama dan begitu tergesa-gesa. Menghindar ? Mungkin. Ahh, astaghfirullah. Rasa penasaran kadang mengundang rasa su’udzon untuk masuk ke hati ini. Cerita punya cerita, tiap kali ketemu kawan-kawan, sikap Kak Ais sama. Yakni tak suka berlama-lama. Tidak seperti dulu lagi. Maklum, mungkin karena aktifitas yang dijalani sudah berbeda, ketertarikan terhadap sesuatu pun berbeda kadarnya. Inikah yang disebut “hibernasi dakwah” ?
Di tempat manapun di dunia ini, kita tidak bisa menjamin apa dan siapa pun. Sekalipun individu-individu sudah dibina, selalu ada cacat perbuatan, baik terang-terangan maupun yang tersembunyi. Jika tidak banyak, maka sedikit pasti ada-ada saja. Maka hadirlah para pencela yang suka mencela,”Kak Ais itu begini… Kak Ais itu begitu….”. Orang model begini jumlahnya tidak banyak dalam barisan dakwah. Hanya saja, jika dibiarkan mendominasi, bisa-bisa yang lain jadi ketularan ‘penyakit’.

BUNGA
Dua tahun berjalan…..
Aku berada di kampus yang sama, seperti Kak Ais. Aku seorang yang suka gemar membaca. Lebih tepatnya, menyendiri untuk membaca. Tempat favorit? Taman perpustakaan pastinya. Disanalah Allah subhana wata’ala mempertemukanku kembali dengan Kak Ais. Ahh, rindu sangat hati ini.
“Assalamualaikum….” Kak Ais menyapa
“Waalaikumsalam…”
Tangan kami saling bertemu, berjabat tangan. Terasa nikmat ukhwah islamyah itu kembali mengalir.
“Lagi ngapain dek? Kok sendirian?”
“Ohh… Dian sering kesini kak. Sejuk. Enak sambil baca buku”. Kala itu aku sedang membaca buku Filosofi Kopi Dewi Lestari. Kak Ais agar bekerut kening. Mungkin dia heran, kok selera bacaanku karya-karya fiksi.
“Suka juga baca novel?” Kak Ais bertanya.
“kakak suka”
“belakangan ini suka”
“baca apa kak?”
“Laskar Pelangi”
Bla bla bla…. Pembicaraan mengalir deras, kebekuan pun meleleh. Suasana ini begitu hangat. Tak terasa sore menyapa dua insan yang berbahagia ini.
“Kak, kapan ya kita ketemu lagi?” kataku
“hemmm….” Kak Ais terdiam, meraba kemungkinan. “Nanti aja ya kakak SMS. Nomor dian masih yang lama kan?”
“Iya kak”, jawabku singkat. Lalu obrolan itu disudahi dimana masing-masing kaki berjalan menuju pulang. Dalam hati ku berdoa, “Ya Allah, izinkanlah pertemuan kami berikutnya”
Alangkah baik Allah Yang Maha Pemurah. Sebab doa tersebut terjawab kurun waktu kurang dari semalam. Jawaban yang tertuang melalui SMS Kak Ais yang masuk ke HP-ku

 
Assalamualaikum. Dek, pengen deh ketemu lagi sama Dian.
Kapan adek punya waktu. Hemm, kakak rindu mengkaji Islam.
Dian mau jadi mentor kakak? Jzk
Subhanallah! Allahu Akbar! SMS tersebut ku sambut dengan puja puji kepada Allah. Langsung ku balas SMS tersebut. Meng-iya-kan.

 
Waalaikumsalam. Alhamdulillah kita berjumpa lagi, kapan kak?

 

 

[Bersambung…]

Read Full Post »

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ

Febrianti Almeera

"Never Ending Learn to be a Great Muslimah"

SEKOLAH MOTIVASI

Jalan menuju "Pengembangan diri"

The Work of Wiryanto Dewobroto

. . . sebab dari buahnya, pohon itu dikenal.

Saatnya Bercerita

Jangan pernah menulis sesuatu yang kelak akan membuatmu menyesal

J'étais Parisienne

moved to : https://jetaisparisienne.com

Nurbaiti-Hikaru's Blog

Hidup hanya sekali, hiduplah yang berarti

fattahrumfot.writings

Tinta-Tinta Gagasan

Life Journey

growing into the person I am here today

bocahbancar.wordpress.com/

A Social Worker, A Great Dreamer

melquiadescaravan

Climbing up the mountain of books and Reading a book while climbing the mountains

Journey of Sinta Yudisia

Writing is Healing. I am a Writer & Psychologist.

Jiwa yang Pergi

Catatan hati dan pikiran setelah anakku mengakhiri hidupnya

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Kajian Timur Tengah

dan Studi Hubungan Internasional

Life Fire

Man Jadda Wajada | Dreams will be achieved when we truly believe in our heart ˆ⌣ˆ