Memunggungimu untuk bertarung di sarang laba-laba
Mencacahi hujan dan waktu, menunggu embun membasahi dedaunan.
Akulah kawan senasib yang takkan membiarkanmu disakiti (lagi)
Akulah pekerja keras yang menghapus bekas luka tak terperi
Engkau adalah bidadari di jaring laba-laba
Ingin aku membebaskanmu dari ikatan jala-jala
Butuh seribu keringat yang jatuh
Lolongan permintaaan dan doa yang tidak pupus
Rumah laba-laba itu akan putus
Kelabu akan menjadi abu
Embun akan datang
Mentari akan menyinari wajahmu
Aku ingin melihatmu satu
Aku tak sabar menjumpai untuk satu
Aku hendak mengajakmu menjadi satu
Aku dan kamu, satu…
Oleh: Alga
26 Januari 2010, 23:10
”Ksatria Membebaskan Bidadari di Jaring Laba-laba”–> Syair paling aneh yang pernah ada di kepalaku…. ahhh.
Wah…
Dian,syairmu ini membuKtikan satu haL 😀
eits… Apakah itu ???
(footnote: jangan mikir macem-macem uy. Sekarang saya jadi juragan syair. hehehe)
Mampir…, Good Puisi…
btw ada tips gak biar pinter nulis…?!
Selamat Mampir Pak Miau…
tips pinter nulis ??? waduuhh… salah jurusan euy. Saya belum pada level untuk ngasi arahan ini itu ttg nulis. (Hemm, kayanya Pak Miau yang merendah yak ^_^ )
………..Wah, mantap mantap……!!!!!!!!!!!!
——————————————————————–
Para Ksatria itu,
Tak seperti para Komerad Komunis di Eropa
Juga bukan para Ksatria Templar abad pertengahan
tak juga seperti pasukan yang bersenjatakan Colt M4
yg tiap hari menggagahi ‘para teroris’.
Tapi,
Para Ksatria itu,
mereka yang mengemban keyakinan yang memberkah
bermodalkan hanya lembaran2 kertas dan buku2
krn ia adalah kata2 yg akan membungkam kekuasaan para tiran
Para Ksatria itu,
mereka yang membawa cinta
yang terwarnai dengan kasih Ar-Rahman
———————————————————————————————-
[Afwan, ikut nyumbang puisi amatir dari pujangga pinggiran ^_^]
silakeunn pujangga… bebaskeun!
ksatria baja islam…. ciat ciat! bruukk (syahid!)