Agen Tanpa Nama
Agen Tanpa Nama (ATN) merupakan agen yang tak pernah exist. Yang perlu dicatat, agen ini bukan ilusi. Saya yakin itu. Kenapa ? Karena saya berkecimpung dan memastikan bahwa agen ini nyatanya ada. Terendus jejak alih-alih mencari falsafah. Saya ingat betul, nama Agen Tanpa Nama pertama kali tercetus di suatu siang yang gerah di ruang tamu, di kediaman orang tua saya. Waktu itu kami bertiga: ada saya, Destroyer Kapitalis(ute), dan silvi. Saya dan ute lebih banyak mengoceh. Waktu itu silvi masih amat polos.Ya,… Sangat polossssss. Meskipun polos, saya yakin dia cukup arif untuk menjadi pendengar yang baik kala itu. Kepolosannya memanggil hati nurani saya untuk kemudiannya mengangkatnya menjadi ”anak” dan memilih Ute sebagai Bapa’. Maka tanpa perlu legitimasi dari pihak manapun, saya ternobatkan sebagai Bunda dalam agen ini. Ya, silvi yang manis. Sekarang, dirinya mungkin sudah jauh lebih mapan. Sayapnya sudah kembang kemana-mana, dan saya hanya bisa berdoa agar kiranya Allah SWT senantiasa menjaga sayap-sayap kami untuk hinggap di sarang yang tepat. Tidak hinggap ke sarang penyamun atau perompah.
Agen Tanpa Nama masih terlalu dini untuk sibuk-sibuk cari tempat di dunia revolusi ini. Agen Tanpa Nama bukan ada untuk itu. Agen Tanpa Nama, bukanlah partai internasioanal yang ada sebagai jawaban dunia. Agen Tanpa Nama memang ada untuk kami, hanya kami. Egois memang. Egois yang sanggup menahan pesimistis. Agen Tanpa Nama memberikan cetusan wacana untuk kemudian dikembangkan sendiri. Sebagai realisasi dari cetusan wacana tersebut, maka di suatu sore yang kurang kerjaan, kami bertiga membuat rapat kecil di bawah tangga. Kami belum punya tempat tetap untuk berteduh, kami masih nomaden. Belum ada yang sudi menampung kami. Hari hujan, dan saya yang sebenarnya sangat bernafsu untuk cepat pulang, akhirnya tak bisa kemana-mana selain memberikan ide gila dan sok filosofis.
“Udah Te… bikin gemprakan aja ke orang-orang. Apa kek. Jumud nih”
Silvi yang polos itu nimbrung: ”ATN itu apa sih ? Mau gerak kek gimana ? aku aja pun tak ngerti”.
Silvi yang polos itu benar dalam hal ini. Bagaimana mungkin tujuan bisa tercapai tanpa berhasil melakukan identifikasi terhadap diri kami sendiri.Kata-kata apa yang harus keluar dari mulut ini jika dalam perjalanannya ATN dengan ambisius diberangus ? Hei, kami belum selesai euforia. Heuehehhehe.
Ada debat panjangku dengan keduanya. ApakahATN partai ?? Pasti Bukan. Apakah ATN lembagai sosial ?? ya Ampunnn…kami ini sekelompok marginal, justru kami yang layaknya disantuni. Apakah ATN lembaga sempalan ? hemm,…. bukan juga, karena kami bukan jamaah yang ingin besar dan bertingkah oposisi. Pending…. Kami belum final.
Matahari, diam-diam berpamitan. Hujan pun merada. Dari anak tangga yang kami jadikan persinggahan, kami bertiga bergerak menuju Musholla perpustakaan yang jaraknya hanya beberapa meter saja. Dan dari sana, ATN akhirnya merekrut anggota keempat. Bayi yang kami idamkan selama ini. Her Name ”Bayi Tabung”. Bayi yang pada kesempatan selanjutkan sengaja kami sepakati untuk menyambung lidah dan batin kepada orang lain di luar kami.Yahhh…..Semacam Juru Bicara. Betapa semakin jauh euforia kami.MasyaAllah… Lantas, dari Bayi Tabung akhirnya kami sampai pada identitas, dimana ATN merupakan agen yang dihuni oleh orang-orang yang ingin belajar. Kami orang-orang yang sempat liar dan ingin doa kami terkabul, yakni agar dunia lebih baik dengan Syariah-Nya.
Setelah anggota keempat, maka dalam AD-ART tak tertulis yang ada di kepala saya, ditetapkan bahwa takkan ada rekrut anggota selanjutnya. Tidak akan ada anggota kelima, keenam dan seterusnya.Tidak ada pembelahan. Karena kami bukan partai, karena kami tak kenal pengkaderan. Kami ingin belajar, itu saja. Dan menelaah apa yang Husain MaTLa paparkan :”sesungguhnya kita agen dari BOSS Besar di Arsy-Nya”
Ya, tidak ada kaderisasi. Baik pria maupun wanita. Walaupun Ute sempat beberapa kali ingin memasukkan mahluk gembul produk lokal sebagai penasehat. Namun saya katakan ”Tidak” (Baik lisan maupun body Language). Kita tidak butuh, yang kita butuhkan adalah bertahan hidup dan mencari ridho-Nya, bukan pembelahan apalagi pengokohan eksistensi.
” Bukan Eksistensi, namun Ridho Ilahi yang kami cari”
Kata-kata itu bagian yang terindah yang masih terngiang-ngiang di pikiran. Waktu itu tangan kami terkepal, berjabat dan hom-pim-pah. Berikrar….
Itulah sumpah kami.
Dalam hati saya sampaikan kepada yang Maha Kuasa:
”Duhai Allah Sang Pemilik Selendang Kesombongan, maka luruskan kami dan izinkan kami bertemu dengan-Mu. Jika kami mendustakan ikrar kami, maka tegurlah kami. Dan jadikanlah kami orang-orang selalu mengambil pelajaran”
—– Demikianlah Agen Tanpa Nama dalam catatan Bunda, Dian F Hasibuan.
Jika ada yang dengan sinis mengatakan ATN ”Rest in Peace”, ATN telah mati. Maka berkatalah semaumu. Silakan renungkan makna sebuah eksistesnsi dari apa yang BOSSS inginkan. Apa yang sudah teman-teman ATN berikan dalam hidup saya lebih dari sekedar GankSter yang kerjanya gaya-gayaan. ATN dan apa yang sempat kami wacanakan, sudah melebur jauh sebelum sinisme ATN ”Rest in Peace” muncul ke permukaan untuk kemudian lambat laun mereda.
—– atau jika ada yang dengan teganya menganggap ATN sebagai batu loncatan untuk kepentingan tertentu, maka saya katakan, agaknya kita perlu sama-sama belajar konsep tulus dan ikhlas, juga nilai dari keridhoan-Nya.
—– Allah… Allah… Allah… Jangan ubah kami selain pada perubahan yang KAU sukai.
Oleh : AlgaBiru
Dedikasi saya teruntuk:
- Anggota Agen Tanpa Nama, yang telah tercecer : ”Aku sayang kalian”
- Anak-anak Laskar Kepompong : ”Talk Less Do More.Makasi dah mau membela kami mati-matian. Hehehehe”
- Orang-orang yang sempat mengenal kami(saya), atau bingung dengan kami(saya). Kami(Saya) hadir dengan jati diri sendiri, karena hisap kami(saya) bersifat pribadi. Maafin jika ada salah dan khilaf disana-sini.
- Ipank Ceria : Thanks jaketnya. Saking cakepnya tu jaket, sampe-sampe di-telap orang. Sebagai gantinya, saya sekarang pake jaket kulit (yang tentu lebih cakep, heuhehehheeh)
- “Nur Hilal” (sebuah benih atau cetusan pribadi, yang belum sempat saya publikasi)
dunia penuh dengan ketidakselarasan tp dgn begitulah dunia selaras … dunia penuh dengan ketidakseimbangan krn dengan begitulah dunia seimbang ….. hitam putih …. suka sedih …penjilat pemberontak… smua sekedar sebuah pilihan ….
kuucapkan salam pada yang hidup dan yang telah mati..
Salam Perubahan Pemikiran
Salam Anti kekerasan
Salam Kehancuran Kapitalisme
Salam Kehancuran Sosialisme
Salam Kehancuran Zionisme
Salam Kehancuran Ide-ide Busuk
Salam Kebangkitan Ummah
So lets the revolution burn The Kuffar!!!
Dibawah bendera revolusi I S L A M
….United We Stand, Divided We Fall…
“We’ll be the one of few people who against the world. Maybe we will fall.
Who knows? But we’ll fall with our only pride, our only ideology!”
SECUIL ANATOMI MALU-MALU
Anatomi Tak Utuh
KEPAL LOSARI merupakan akronim dari KELOMPOK BACA PERPUSTAKAAN JALANAN-LOSARI yang dikoordinir kolektif anak muda Makassar, MENARA SYNDICATE. Mungkin kedengaran aneh bagi mereka yang terlanjur mengasosiasikan perpustakaan dengan tempat baca, tempat kongkow, tempat pacaran yang mapan, permanen, dengan gedung mewah di setiap instansi dan tentunya dengan jumlah buku dan literatur di atas rak-rak yang kokoh, katalog buku yang bejibun, ber-AC dengan pengunjung yang wangi. Hhmm.. bentuk anatomi yang sempurna… Eh, kalian tau? Konon orang “pintar” itu lahir dari sini…
Di tengah kondisi yang jauh beda dengan perpustakaan layak umumnya, perpustakaan jalanan hadir dengan anatomi yang tak utuh. Perpustakaan jalanan hadir sebagai salah satu medium alternatif di tengah keterbatasan kami untuk menjangkau pengetahuan, hadir di tengah kusut masainya akses terhadap pengetahuan yang konon kabarnya berasal dari buku, mbrojol di tengah kemalasan berpikir yang akut, di antara keengganan untuk membaca. Membaca diri, membaca lingkungan, dan membaca sistem yang menghegemoni paksa ruang hidup kita. “Huh, cuma jargon” katamu protes. He..he.. yah mungkin cuma jargon. Tapi anggap saja bayi kecil kami ini sebagai usaha dari kami untuk sekedar mengingatkan kembali kepada kita bahwa membaca itu ialah obor pembebasan dan cerdas itu untuk semua…
Setuju dong?
visit us at –> http://kepalosari.wordpress.com/
Ada yang terus melangkah. ada yang diam sejenak. ada yang putar berbalik arah. ada yang di gardu depan dan mundur. ada yang yang tak pernah berhenti dan berjanji tidak menoleh ke belakang hingga menjumpai garis finish.
Sampai Jumpa di Garis Depan.
Lalu Finish.
Makacih semua !
heheheh… mantabs dian tulisannya.. L-u-c-h-u….
salam buat “Bapa'” dan “anak”… sangat2 menginspirasi 🙂
ihh… Kak Fatma!!! kita badung banget tuh!..
tobat… tobat…
hayoo, kapan Balik ke Medan kak ?? kali aja bisa jadi sesepuh buat kami 🙂